Sabtu, 05 Mei 2012

Perbandingan Penggunaan Metode Cermah Dan Diskusi Dalam Memahami Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang


A.    Latar Belakang Masalah
Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif. Menurut Zakiyah Daradjat “… pada dasarnya ada tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara-cara mengajar.”[1]
Ketiga kompetensi tersebut harus berkembang secara selaras dan tumbuh terbina dalam kepribadian guru. Sehingga diharapkan dengan memiliki tiga kompetensi dasar tersebut seorang guru dapat mengerahkan segala kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar secara profesional dan efektif.
Mengenai kompetensi dalam cara-cara mengajar, seorang guru dituntut untuk mampu merecanakan atau mampu menyususun setiap program satuan pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan serta mampu memilih metode yang bervariatif dan efektif.
Ketepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran akan dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sebaliknya ketidaktepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif dalam suatu pembelajaran, maka akan dapat menimbulkan kegagalan dalam mencapai pembelajaran yang efektif yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sukadi bahwa “proses pembelajaran yang tidak mencapai sasaran, dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak efektif.”[2]
Dalam pemilihan metode pengajaran ada beberapa faktor yang harus jadi dasar pertimbangan yaitu: berpedoman pada tujuan, perbedaan individual anak didik, kemampuan guru, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, kelengkapan fasilitas dan kelebihan serta kelemahan metode pengajaran.[3] Sehingga dengan memperhatikan beberapa faktor pertimbangan tersebut guru dapat menentukan metode mana yang tepat untuk digunakan ketika akan menyampaikan suatu materi pelajaran kepada muridnya, mungkin ia akan menggunakan satu metode saja atau mungkin menggunakan kombinasi dari beberapa metode pengajaran.
Dalam skripsi ini penulis ingin membandingkan penggunaan dua buah metode pengajaran yaitu metode ceramah dan metode diskusi dalam pengajaran bidang studi aqidah akhlak. Metode ceramah adalah suatu metode yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan atau masalah secara lisan. Dengan metode ceramah, guru akan mudah mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melakukan kegiatan yang sama. Akan tetapi dengan metode tersebut guru sulit mengontrol sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pelajaran yang telah disampaikan.
Sedangkan metode diskusi adalah suatu metode pengajaran melalui sarana bertukar pikiran untuk menghadapi persoalan yang dihadapi. Dalam diskusi proses interaksi terjadi antara dua individu atau lebih yang terlibat. Saling menukar pengalaman informasi dalam memecahkan masalah. Akan tetapi dalam diskusi biasanya hanya dikuasai oleh siswa yang suka berbicara. Disamping itu, ada kemungkinan penyimpangan dalam pembicaraan sehingga membutuhkan waktu yang panjang.
Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan metode ceramah dan metode diskusi diatas, penulis tertarik untuk mengetahui manakah diantara kedua metode tersebut yang lebih efektif untuk dipergunakan dalam pengajaran aqidah akhlak terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah. Dalam diskusi penulis bersama teman-teman pada saat perkuliahan bidang studi metodologi pengajaran agama Islam disimpulkan bahwa metode diskusi lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah dalam pengajaran aqidah akhlak pada siswa Madrasah Tsanawiyah, pertimbangannya adalah karena siswa aliyah telah dapat berfikir dewasa dan kritis dalam menyikapi berbagai masalalah.
Akan tetapi bagi penulis jawaban tersebut tidak memuaskan, sehingga penulis berminat untuk mencari jawabannya secara langsung dengan melakukan penelitian pada salah satu Madrasah Tsanawiyah yang ada di Menes-Pandeglang. Dan akhirnya penulis memutuskan memilih MTs Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang sebagai objek penelitian.
Untuk tercapainya tujuan tersebut penulis merumuskan dalam sebuah judul skripsi yaitu: “Perbandingan Penggunaan Metode Cermah Dan Diskusi Dalam Memahami Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang.”

B.     Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran bidang studi aqidah akhlak dengan menggunakan metode ceramah dan metode Diskusi?
2.   Metode apa yang paling efektif, ceramah atau Diskusi dalam proses pembelajaran bidang studi aqidah akhlak?
3.  Apakah ada Perbandingan penggunaan metode cermah dan diskusi dalam memahami pelajaran aqidah akhlak?
4.  Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam menggunakan metode cermah dan diskusi dalam memahami pelajaran aqidah akhlak?
2. Pembatasan Masalah
Penelitian tentang efektifitas tidaknya suatu metode, akan dilihat dari hasil belajar siswa yang dibatasi pada hasil belajar ranah kognitif bidang studi aqidah akhlak, kelas VII MTs Nurul Amal Pusat Menes, tahun ajaran 2011/2012.
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut:
a.    Penulis ingin mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan metode ceramah dan Diskusi.
b.   Penulis ingin mengetahui metode apa yang paling efektif, ceramah atau Diskusi dalam pembelajaran aqidah akhlak di MTs Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang.
2.      Manfaat Penelitian Skripsi ini sebagai berikut:
a.    Skripsi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan para guru maupun calon guru agama dalam memilih metode pengajaran aqidah akhlak yang tepat.
b.   Skripsi ini dapat menambah khazanah dalam dunia pendidikan terutama dalam masalah metodologi pengajaran agama Islam..
D.    Langkah-langkah Penelitian
1.      Tempat dan Waktu
a.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang, pada kelas VII semester 1.
b.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 12 September 2011 sampai akhir penelitian 12 November 2012.
2.      Sumber Data
Sumber Data adalah sumber data dari yang diperoleh.[4] Berdasarkan jenis-jenis data yang diperlukan, maka dalm penelitia ini, sumber data yang digunakan melalui 2 cara, yaitu :
a.       Sumber Literer (field literature) yaitu sumber data yang digunakan untuk mencari landasan teori tentang permasalahan yang diteliti dengan menggunakan buku-buku perpustakaan.
b.      Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian, yaitu mencari data dengan cara terjun langsung ke obyek penelitian, untuk memperoleh data yang lebih konkrit yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.      Instrumen/Alat Pengumpul Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknikpengumpulan data dalam penelitian antara lain:
1.   Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi diartiakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang sebenarnya tidak hanya sebatas pada pengamatan yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan keadaan umum lokasi penelitian.
2.   Wawancara
Wawancara yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlansung secara lisan, bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan, dalam hal ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru bidang studi aqidah akhlak dan guru lainnya yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
3.   Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya.[5]
4.   Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.[6]Angket yang disebarkan kepada responden berbentuk angket tertutup atau terstruktur dengan alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun pertanyaan- pertanyaan yang terdapat dalam angket berkisar pada permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun jumlah item pertanyaan dalam angket adalah sebanyak 25 item pertanyaan, jumlah tersebut sudah memadai sebagaimana disampaikan oleh Sugiono bahwa “jumlah angket yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan”.[7]
4.      Teknik Analisa Data
Data yang sudah terkumpul penulis kualifikasikan atau tuangkan kedalam bentuk angka-angka, sehingga data tersebut bersifat kuantitatif, untuk selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan secara deskriptif. Pengalihan data kedalam bentuk kuantitatif ini ditempuh dengan menggunakan rumus:
F P = X 100% N
Keterangan :
F          = Frekuensi yang sedang dicari persentasinya.
N         = Number of cases (jumlah frekuensi).
P          = Angka persentase.[8]
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisa dan interpretasi data, maka penulis menentukan skala persentase sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 1
SKALA PERSENTASE
NO
PERSENTASE
PENAFSIRAN
1.
100%
Seluruhnya
2.
91-99%
Hampir seluruhnya
3.
61-90%
Sebagian besar
4.
51-60%
Lebih dari separuh
5.
50%
Separuhnya
6.
40-49%
Hampir separuhnya
7.
11-39%
Sebagian kecil
8.
1-10%
Sedikit sekali
9.
0%
Tidak ada

E.     Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi kedalam 5 bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan, meliputi pemilihan pokok masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan, dan sistematika penyusunan.
Bab II Kajian Teori, meliputi pengertian, kelebihan, dan kelemahan metode ceramah dan Diskusi, serta pengertian, tujuan dan ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak.
Bab III Metodologi Penelitian, meliputi tujuan dan manfaat penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
Bab IV Hasil penelitian, meliputi Madrasah Tsanawiyah Nurul Amal Pusat Menes-Pandeglang, deskripsi data, analisa dan interpretasi data.
Bab V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran-saran serta terakhir dilengkapi dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.





[1] Zakiyah Daradjat, Metodi Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-I, h. 263
[2] Sukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, 2006), Cet. Ke-1, h. 10
[3] Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h. 191-193
[4] Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta; Bumi Aksara,2006), 107
[5] Ibid, hal. 206
[6] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-5, h. 65
[7] Sugiono, op. cit. h. 164
[8] Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001), Cet.Ke-11, h. 40


BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, Lampiran-lampiran

Tidak ada komentar: