A.
Latar
Belakang Masalah
Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologisemakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena
ini antaralain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya
bidangpendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia
yangberkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan
mutupendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari
kegiatanbelajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih
baik. Untukmencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari
kondisidimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan
dapatmengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan
motivasibelajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik
tidaklahmudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang
tua,dan siswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar.
Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003 bahwa Tujuan
PendidikanNasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan
tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan
pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor
dari peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari
diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai
tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin
belajar pada peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar maka seluruh siswa
harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu
peraturan tata tertib.
Disamping itu pendidikan anak dalam keluarga
sering kali berlangsung secara tidak sengaja, dalam arti tidak direncanakan
atau dirancang secara khusus guna mencapai tujuan – tujuan tertentu dengan
metode – metode tertentu seperti dalam pendidikan di sekolah. Pendidikan dalam keluarga sering kali dilaksanakan secara terpadu dengan pelaksanaan tugas / kewajiban
orang tua terhadap anak. Orang tua memegang peranan untuk menimbulkan motivasi belajar
dalam diri siswa. Karena keberhasilan siswa dalam meningkatkan motivasi
belajar hanya ditentukan oleh kegiatan belajar mengajar di sekolah saja, tetapi
juga perlu didukung dengan kondisi dan perlakuan orang tua (pola asuh
dirumah) yang dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik. Dari pengertian tersebut tampak
jelas bahwa disiplin merupan sikap moral seseorang yang tidak secara otomatis
ada pada dirinya sejak ia lahir, melainkan dibentuk oleh lingkungannya melalui
pola asuh serta perlakuan orang tua, guru, serta masyarakat. Individu yang memiliki sikap disiplin akan mampu mengarahkan diri dan
mengendalikan perilakunya sehingga akan menunjukkan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan,
keteraturan dan ketertiban terhadap peran – peran yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi awal di MI Negeri Cigeulis menunjukkan bahwa :
1. Tampak bahwa siswa yang belajar di MI Negeri Cigeulis menunjukkan tingkat disiplin belajar yang berbeda –
beda, ada yang tinggi sedang dan rendah, ini dibuktikan pengamatan yang peneliti lakukan sendiri, wawancara dengan guru bidang studi, wali kelas
maupun guru bimbingan dan konseling.
2. Motivasi belajar siswa yang tinggi biasanya dimilki
oleh siswa yang duduk dibangku bagian depan, sedangkan motivasi belajar siswa yang
rendah biasanya duduk dibangku belakang, ini dibuktikan dengan hasil
belajar yang mereka dapatkan.
Sikap
disiplin dan motivasi belajar yang tinggi penting dimiliki oleh setiap siswa karena dengan disiplin dan motivasi belajarnya
tinggi akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan teratur. Siswa yang
menyadari bahwa belajar tanpa adanya suatu paksaan, siswa menunjukkan perilaku
yang memiliki kecenderungan disiplin yang tinggi dalam dirinya disamping itu
juga akan timbul suatu motivasi dalam diri siswa. Mereka menyadari bahwa dengan
disiplin belajar dan juga adanya motivasi belajar dalam dirinya akan
mempermudah kelancaran di dalam proses pendidikan. Hal ini terjadi karena
dengan disiplin rasa segan, rasa malas, dan rasa membolos akan teratasi. Siswa
memerlukan disiplin belajar dan adanya motivasi dalam belajar supaya dapat
mengkondisikan diri untuk belajar sesuai dengan harapan – harapan yang terbentuk dari
masyarakat. Siswa dengan disiplin belajar dan adanya motivasi yang
tinggi akan cenderung lebih mampu memperoleh hasil belajar yang baik dibanding
dengan siswa yang disiplin belajar dan kurangnya motivasi belajarnya rendah.
Siswa
yang disiplin dalam belajar dan juga adanya motivasi belajar senantiasa
bersungguh – sungguh dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas,
siswa datang ke sekolah tepat waktu dan selalu mentaati tata tertib sekolah,
apabila berada di rumah siswa belajar secara teratur dan terarah. Menurut
Imelda siswa yang disiplin belajar akan terlihat memiliki waktu belajar yang
teratur, belajar sedikit demi sedikit (menyicil), menyelsaikan tugas pada
waktunya dan belajar dalam suasana yang mendukung.[1]
Dalam
penelitian ini MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang dipilih sebagai tempat
penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan informasi dari pembimbing di MI
yang lain di Cigeulis yang menyatakan bahwa di sekolah tersebut menunjukkan
kesenjangan khususnya pada siswa kelas VI seperti : siswa datang ke sekolah
sekedar presensi, setelah jam pelajaran dimulai siswa tidak segera masuk ke
kelas, pada saat jam pelajaran kosong siswa sering gaduh dan meninggalkan kelas
pergi ke kantin, siswa belajar jika ada ulangan saja, siswa kadang mencontek
pada saat ulangan dan siswa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah saja.
Disamping itu, prestasi belajar siswa juga belum memuaskan. Perilaku siswa yang
demikian disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar,
siswa kurang dapat mengarahkan dan mengendalikan perilakunya sehingga
menunjukkan perilaku yang menyimpang dari kegiatan belajar. Hal ini berarti
dalam diri siswa tersebut disiplin belajarnya masih kurang karena siswa yang
disiplin dalam belajar akan mampu mengarahkan diri dan mengendalikan
perilakunya sehingga menunjukkan keteraturannya dalam kegiatan belajar, siswa
belajar secara terprogram.
Berdasarkan
informasi tersebut peneliti melakukan observasi khususnya di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang , banyak siswa
kurang memiliki disiplin belajar dan motivasi belajar dalam arti disiplin dan
motivasi belajar siswa masih rendah. Dalam menerapkan disiplin pada siswa di sekolah
tidak dapat dipisahkan dari masalah tata tertib sekolah, jadi disiplin siswa
merupakan cerminan langsung dari kepatuhan seorang siswa dalam melakukan
peraturan -peraturan yang berlaku di sekolahnya, kepatuhan murid dalam
melaksanakan tata tertib sekolah akan mendukung terciptanya belajar mengajar yang
efektif dan berguna untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa yang
memiliki disiplin dan motivasi belajar akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti
pelajaran di kelas, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas – tugas
PR dan memiliki kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar
lainnya. Sebaliknya siswa yang kurang disiplin dan kurang motivasi belajar maka tidak
menunjukkan kesiapan dalam mengikuti pelajaran dengan melanggar peraturan yang
diterapkan di sekolah antara lain; tidak masuk sekolah atau membolos, tidak mengerjakan PR, tidak memperhatikan penjelasan guru, kelengkapan
belajar kurang, bahkan orang tua murid menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada guru
disekolah. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang . Dalam penelitian ini
siswa kelas VI dipilih sebagai populasi penelitian karena siswa kelas VI
menunjukkan gejala disiplin belajar dan motivasi belajar yang tinggi dibanding dengan
kelas lainnya.
Upaya
peningkatan disiplin belajar dan motivasi belajar dapat dilakukan oleh pihak sekolah maupun oleh pihak orang tua siswa.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan disiplin
belajar dan motivasi belajar siswa yaitu melalui kegiatan pembinaan siswa
dengan memberikan layanan bimbingan belajar kepada siswa dengan
memberikan tambahan pelajaran yang dapat dilaksanakan setelah jam pelajaran
sekolah selesai, sedangkan orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap
kegiatan belajar siswa. Disamping itu para pendidik dan orang tua dapat
melakukan pembinaan dengan jalan memberikan contoh teladan yang berupa sikap
dan perbuatan yang baik.
Dalam
upaya membantu siswa meningkatkan disiplin belajar maka peneliti mencoba untuk melaksanakan penelitian. Judul penelitian
yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu ” Hubungan Antara Motivasi Belajar
Dengan Disiplin Belajar Siswa Pada Saat Layanan Pembelajaran di MI
Negeri Cigeulis (Penelitian Pada
Siswa Kelas VI) Tahun Pelajaran 2011 / 2012” .
B.
Identifikasi
dan Pembatasan Masalah
1.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian adalah :
1.
Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di MI Negeri Cigeulis
Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2.
Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di MI Negeri Cigeulis
Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
3.
Adakah Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar
Siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 /
2012.
4.
Pembatasan
Masalah
Mengingat
keterbatasan yang penulis miliki, baik itu keterbatasan waktu, tenaga, biaya
dan agar pembahasan ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahan
yang berkaitan dengan motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa, yakni sebagai berikut :
1.
Pengertian Disiplin Belajar
Belajar adalah sebagai
proses untuk memiliki pengetahuan atau ilmu pengetahuan.[3]
Jadi yang dimaksud disiplin belajar adalah kepatuhan mentaati peraturan dalam proses untuk memiliki pengetahuan atau
kepatuhan mentaati peraturan dalam belajar.
2.
Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah
Keseluruhan daya penggerak baik dari dalam maupun dari luar diri yang menimbulkan kegiatan belajar
yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah kegiatan belajar.
Dalam judul skripsi ini,
peneliti bermaksud untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa.
C.
Tujuan
dan manfaat Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Bertolak dari
permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di MI Negeri
Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun
Pelajaran 2011 / 2012.
2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di MI Negeri
Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
3. Mengetahui Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan
Disiplin Belajar Siswa Pada Saat Layanan Pembelajaran di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang
Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
4. Untuk mengetahui hubungan antara disiplin dengan
motivasi belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri Cigeulis Kabupaten
Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2.
Manfaat
Penelitian
Sebagaimana yang penulis
harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah
referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang disiplin belajar dan motivasi belajar.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi pada
guru pembimbing atau guru bidang studi serta orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi
belajar.
D.
Langkah-langkah
Penelitian
1.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilakukan di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Adapun waktu penelitian
dilakukan selama bulan Agustus. Alasan penulis menentukan lokasi ini karena
dekat dengan tempat tinggal serta mudah dijangkau dengan waktu yang relatif
singkat, sehingga memudahkan penyusun untuk mengambil data yang diperlukan.
2.
Sumber
Data
Dalam
penelitian ini, peneliti memperoleh data-data dari dua sumber, yaitu:
1.
Data Primer, merupakan sumber asli yang dapat memberikan data
secara langsung dari tangan pertama, baik berbentuk dokumen maupun sebagai
peninggalan lain. Dalam hal ini, peneliti memperoleh data secara langsung,
mengamati dan mencatat kejadian/ peristiwa melalui observasi (pengamatan),
questionnaire (angket) dan dokumentasi.
2.
Data Sekunder, sebagai hasil penggunaan sumber-sumber lain, tidak
langsung merupakan dokumen historis yang murni, ditinjau dari kebutuhan
penyelidikan. Maka, dalam hal ini peneliti memperoleh data dari data-data yang
telah ada dan mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti lebih
lanjut, melalui literature atau bibliografi.[4]
3.
Populasi
dan Teknik Pengumpulan Sampel
a.
Populasi
“Populasi adalah suatu
kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek
penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur,
fenomena dan lain-lain”.[5]
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Negeri
Cigeulis yang berjumlah 215 siswa.
Menurut Dani. K dalam
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “Sampel adalah sesuatu yang dipergunakan untuk
menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar atau bagian dari populasi
statistik yang cirinya dipelajariuntuk memperoleh informasi tentang seluruhnya
atau percontohan”.[6]
b.
Sampel
Sampel
adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik yang
sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Adapun proporsi yang penulis
pergunakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa
“Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.[7]
Jadi dari populasi yang berjumlah 120 siswa MI Negeri Cigeulis yang menjadi
sample yaitu sebanyak 30 siswa. Cara pengambilan sample itu sendiri dengan
menggunakan Random Sampling yaitu dengan mengambil sampel dari populasi yang
ada secara acak.
4.
Alat
Pengumpu Data
Dalam
pelaksanaan pengumpulan data, penulis menggunakan Field Research (penelitian
lapangan). Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan observation
(pengamatan), questionnaire (angket) dan documentation (dokumentasi).
1.
Observasi Metode
Observasi adalah studi
yang disengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena sosial, dan
gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.[8]
Di dalam pengertian psikologik, observasi (pengamatan) meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera,
baik itu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.
Dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman
gambar, maupun rekaman suara.[9]
Secara garis besar, dalam penelitian ini peneliti sebagai partisipan, artinya bahwa
peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya,
sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi tersebut dalam kewajarannya.[10]
Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data-data yang sebagaimana
peneliti rumuskan dalam rumusan masalah dan segala hal yang terjadi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung baik teknis maupun non teknis yang
berhubungan dengan manajemen kelas, observasi dilakukan pada saat proses
belajar mengajar mata pelajaran agama Islam berlangsung pada semua siswa MI
Negeri Cigeulis.
2.
Angket
Angket merupakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang
diberi pertanyaan tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan
pengguna. Orang yang diharapkan memberikan respons ini disebut Responden.
Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Angket Terbuka dan Angket Tertutup.
a.
Angket Terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan
kehendak dan keadaannya, dalam artian angket yang jawabannya diserahkan
sepenuhnya kepada responden. Angket terbuka digunakan apabila peneliti belum
dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden
b.
Angket Tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda Conteng (M) pada
kolom atau tempat yang sesuai, dalam artian angket yang jawabannya sudah
disediakan oleh peneliti.[11]
Dari keterangan diatas,
dalam hal ini peneliti memilih angket terbuka sebagai teknik pengumpulan data
dengan tujuan agar rumusan masalah dapat terjawab.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari
kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat
dikatakan sebagai tehnik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai
hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, surat
kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb.[12]
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang MI Negeri
Cigeulis, yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi-misi dan tujuan,
struktur organisasi, keadaan guru dan staf, keadaan siswa-siswi, serta keadaan
sarana dan prasarana yang tersedia.
5.
Teknik
Analisis Data
Analisis
Data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa data-data yang
diperoleh dari penelitian. Menganalisis data merupakan suatu langkah yang
sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana
yang akan digunakan, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik.
Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif
atau data textular yang tidak diwujudkan dalam bentuk angka.[13]
Menganalisis
data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah data penelitian guna memperoleh suatu
kesimpulan. Oleh karena itu setelah data terkumpul harus segera dilakukan analisis karena
apabila data tersebut tidak dianalisis data tersebut tidak dapat digunakan
untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan.
Dalam
penelitian ini analisis data yang digunakan adalah :
1. Analisi Deskkriptif.
Analisis deskriptif
disini dengan menggunakan 2 metode yaitu deskriptif berdasarkan item soal untuk mengetahui frekuensi
jawaban masing – masing altaernatif jawaban dan deskriptif persentase
digunakan untuk memberikan gambaran fenomena penelitian yang dihitung berdasarkan tiap sub indikator, indikator, dan variabel
yaitu untuk mengungkap disiplin belajar dan motivasi belajar siswa pada saat
layanan pembelajaran.
Rumus yang digunakan
untuk menghitung deskriptif persentasenya adalah :
NP=
Keterangan :
NP = Nilai dalam persen (%)
R = Skor nyata dicapai siswa
SM = Skor ideal
(Ngalim Purwanto, 2001:102)
Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya
dibandingkan dengan kriteria persentase untuk ditarik kesimpulan.
Adapun langkah – langkah pembuatan criteria persentase
adalah :
a. Mencari persentase maksimal
=
=
=100 %
b. Mencari persentase minimal
=
=
=25%
c. Menghitung rentang persentase
Rentang = Persentase maksimal – Persentase minimal
= 100 % - 25 = 75 %
d. Menentukan banyaknya kriteria
Kriteria dibagi menjadi 5 yaitu jelek, kurang, cukup
baik dan sangat baik.
e. Menghitung banyaknya kriteria
= = = 15 %
f. Membuat tabel kriteria persentase
Tabel 5. Tabel kriteria persentase
Kelas Interval
|
Kreteria
|
25,00 % - 39,99 %
40,00 % - 54,99 %
55,00 % - 69,99 %
70,00 % - 84,99 %
85,00 % - 100 %
|
Jelek
Kurang
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
|
2. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui
seberapa besar hubungan antara disiplin dengan motivasi belajar dianalisis
dengan menggunakan analisis korelasi dalam hal ini korelasi product momen.
E.
Hipotesis
Statistik
Ho :
µ1 ≤ µ2
Ha :
µ1 > µ2
Ho
|
:
|
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi
belajar dengan disiplin belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri
Cigeulis tahun pelajaran 2011 / 2012”
|
Ha
|
:
|
Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar
dengan disiplin belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri
Cigeulis tahun pelajaran 2011 / 2012”
|
[1] Abu
Ahmadi dan widodo Supriono , Psikologi Belajar(Jakarta: Rineka
Cipta,2004),hlm.3
[2]
Amin Moh, Pengantar Pendidikan Uslam (Pasuruan: GBI
Anggota IKAPI, 1992),hlm. 28
[3] Totok Santoso, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Remaja
Rosda Karya,1998), hlm. 12
[4] Winarno Surachmad, Op. Cit., 125
[5] Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi
dan Tesis, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004), Cet. II, h. 137
[6] Drs. Dani. K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , (Surabaya:
Putra Harsa, tth), h. 479.
[7]
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 134
[8] Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial
(Bandung: Mandar Maju, 1990), 157.
[9] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 133
[10] S. Nasution, Metode Research Penelitian
Ilmiah (Bandung: Jemmars, 1991), 146.
[11] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Rineka
Cipta, 2005),102.
[12] Ibid, 135.
[13] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali
Press, 1990), 94.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar