Senin, 14 Mei 2012

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Pada Saat Layanan Pembelajaran di MI Negeri Cigeulis (Penelitian Pada Siswa Kelas VI) Tahun Pelajaran 2011 / 2012


A.  Latar Belakang Masalah
Dari waktu ke waktu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologisemakin pesat, arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antaralain munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya bidangpendidikan. Untuk menghadapinya dibutuhkan sumber daya manusia yangberkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutupendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatanbelajar dimana aktivitas belajar siswa menunjukkan indikator lebih baik. Untukmencapai pokok materi belajar siswa yang optimal tidak lepas dari kondisidimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan dapatmengembangkan daya eksplorasinya baik fisik maupun psikis. Dengan motivasibelajar pada siswa disaat pemberian layanan pembelajaran yang baik tidaklahmudah, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain pendidik, orang tua,dan siswa. Sehingga siswa memegang peranan dalam mencapai disiplin belajar.
Menurut Undang – undang No. 20 tahun 2003 bahwa Tujuan PendidikanNasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.
Disamping itu pendidikan anak dalam keluarga sering kali berlangsung secara tidak sengaja, dalam arti tidak direncanakan atau dirancang secara khusus guna mencapai tujuan – tujuan tertentu dengan metode – metode tertentu seperti dalam pendidikan di sekolah. Pendidikan dalam keluarga sering kali dilaksanakan secara terpadu dengan pelaksanaan tugas / kewajiban orang tua terhadap anak. Orang tua memegang peranan untuk menimbulkan motivasi belajar dalam diri siswa. Karena keberhasilan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar hanya ditentukan oleh kegiatan belajar mengajar di sekolah saja, tetapi juga perlu didukung dengan kondisi dan perlakuan orang tua (pola asuh dirumah) yang dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik. Dari pengertian tersebut tampak jelas bahwa disiplin merupan sikap moral seseorang yang tidak secara otomatis ada pada dirinya sejak ia lahir, melainkan dibentuk oleh lingkungannya melalui pola asuh serta perlakuan orang tua, guru, serta masyarakat. Individu yang memiliki sikap disiplin akan mampu mengarahkan diri dan mengendalikan perilakunya sehingga akan menunjukkan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban terhadap peran – peran yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi awal di MI Negeri Cigeulis menunjukkan bahwa :
1.  Tampak bahwa siswa yang belajar di MI Negeri Cigeulis menunjukkan tingkat disiplin belajar yang berbeda – beda, ada yang tinggi sedang dan rendah, ini dibuktikan pengamatan yang peneliti lakukan sendiri, wawancara dengan guru bidang studi, wali kelas maupun guru bimbingan dan konseling.
2.  Motivasi belajar siswa yang tinggi biasanya dimilki oleh siswa yang duduk dibangku bagian depan, sedangkan motivasi belajar siswa yang rendah biasanya duduk dibangku belakang, ini dibuktikan dengan hasil belajar yang mereka dapatkan.
Sikap disiplin dan motivasi belajar yang tinggi penting dimiliki oleh setiap siswa karena dengan disiplin dan motivasi belajarnya tinggi akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan teratur. Siswa yang menyadari bahwa belajar tanpa adanya suatu paksaan, siswa menunjukkan perilaku yang memiliki kecenderungan disiplin yang tinggi dalam dirinya disamping itu juga akan timbul suatu motivasi dalam diri siswa. Mereka menyadari bahwa dengan disiplin belajar dan juga adanya motivasi belajar dalam dirinya akan mempermudah kelancaran di dalam proses pendidikan. Hal ini terjadi karena dengan disiplin rasa segan, rasa malas, dan rasa membolos akan teratasi. Siswa memerlukan disiplin belajar dan adanya motivasi dalam belajar supaya dapat mengkondisikan diri untuk belajar sesuai dengan harapan – harapan yang terbentuk dari masyarakat. Siswa dengan disiplin belajar dan adanya motivasi yang tinggi akan cenderung lebih mampu memperoleh hasil belajar yang baik dibanding dengan siswa yang disiplin belajar dan kurangnya motivasi belajarnya rendah.
Siswa yang disiplin dalam belajar dan juga adanya motivasi belajar senantiasa bersungguh – sungguh dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa datang ke sekolah tepat waktu dan selalu mentaati tata tertib sekolah, apabila berada di rumah siswa belajar secara teratur dan terarah. Menurut Imelda siswa yang disiplin belajar akan terlihat memiliki waktu belajar yang teratur, belajar sedikit demi sedikit (menyicil), menyelsaikan tugas pada waktunya dan belajar dalam suasana yang mendukung.[1]
Dalam penelitian ini MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa berdasarkan informasi dari pembimbing di MI yang lain di Cigeulis yang menyatakan bahwa di sekolah tersebut menunjukkan kesenjangan khususnya pada siswa kelas VI seperti : siswa datang ke sekolah sekedar presensi, setelah jam pelajaran dimulai siswa tidak segera masuk ke kelas, pada saat jam pelajaran kosong siswa sering gaduh dan meninggalkan kelas pergi ke kantin, siswa belajar jika ada ulangan saja, siswa kadang mencontek pada saat ulangan dan siswa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah saja. Disamping itu, prestasi belajar siswa juga belum memuaskan. Perilaku siswa yang demikian disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar, siswa kurang dapat mengarahkan dan mengendalikan perilakunya sehingga menunjukkan perilaku yang menyimpang dari kegiatan belajar. Hal ini berarti dalam diri siswa tersebut disiplin belajarnya masih kurang karena siswa yang disiplin dalam belajar akan mampu mengarahkan diri dan mengendalikan perilakunya sehingga menunjukkan keteraturannya dalam kegiatan belajar, siswa belajar secara terprogram.
Berdasarkan informasi tersebut peneliti melakukan observasi khususnya di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang , banyak siswa kurang memiliki disiplin belajar dan motivasi belajar dalam arti disiplin dan motivasi belajar siswa masih rendah. Dalam menerapkan disiplin pada siswa di sekolah tidak dapat dipisahkan dari masalah tata tertib sekolah, jadi disiplin siswa merupakan cerminan langsung dari kepatuhan seorang siswa dalam melakukan peraturan -peraturan yang berlaku di sekolahnya, kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib sekolah akan mendukung terciptanya belajar mengajar yang efektif dan berguna untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa yang memiliki disiplin dan motivasi belajar akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di kelas, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas – tugas PR dan memiliki kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar lainnya. Sebaliknya siswa yang kurang disiplin dan kurang motivasi belajar maka tidak menunjukkan kesiapan dalam mengikuti pelajaran dengan melanggar peraturan yang diterapkan di sekolah antara lain; tidak masuk sekolah atau membolos, tidak mengerjakan PR, tidak memperhatikan penjelasan guru, kelengkapan belajar kurang, bahkan orang tua murid menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada guru disekolah. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang . Dalam penelitian ini siswa kelas VI dipilih sebagai populasi penelitian karena siswa kelas VI menunjukkan gejala disiplin belajar dan motivasi belajar yang tinggi dibanding dengan kelas lainnya.
Upaya peningkatan disiplin belajar dan motivasi belajar dapat dilakukan oleh pihak sekolah maupun oleh pihak orang tua siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan disiplin belajar dan motivasi belajar siswa yaitu melalui kegiatan pembinaan siswa dengan memberikan layanan bimbingan belajar kepada siswa dengan memberikan tambahan pelajaran yang dapat dilaksanakan setelah jam pelajaran sekolah selesai, sedangkan orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap kegiatan belajar siswa. Disamping itu para pendidik dan orang tua dapat melakukan pembinaan dengan jalan memberikan contoh teladan yang berupa sikap dan perbuatan yang baik.
Dalam upaya membantu siswa meningkatkan disiplin belajar maka peneliti mencoba untuk melaksanakan penelitian. Judul penelitian yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu ” Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Pada Saat Layanan Pembelajaran di MI Negeri Cigeulis  (Penelitian Pada Siswa Kelas VI) Tahun Pelajaran 2011 / 2012” .

B.  Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian adalah :
1.  Bagaimanakah gambaran disiplin belajar siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2.  Bagaimanakah gambaran motivasi belajar siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
3.  Adakah Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
4.    Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang penulis miliki, baik itu keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan agar pembahasan ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa, yakni sebagai berikut :
1.  Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.[2]
Belajar adalah sebagai proses untuk memiliki pengetahuan atau ilmu pengetahuan.[3] Jadi yang dimaksud disiplin belajar adalah kepatuhan mentaati peraturan dalam proses untuk memiliki pengetahuan atau kepatuhan mentaati peraturan dalam belajar.
2.  Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah Keseluruhan daya penggerak baik dari dalam maupun dari luar diri yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah kegiatan belajar.
Dalam judul skripsi ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa.
C.  Tujuan dan manfaat Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.  Mengetahui gambaran disiplin belajar siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang  Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2.  Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
3.  Mengetahui Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Pada Saat Layanan Pembelajaran di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang  Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
4.  Untuk mengetahui hubungan antara disiplin dengan motivasi belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang  Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
2.    Manfaat Penelitian
Sebagaimana yang penulis harapkan, setelah penelitian ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1.  Manfaat Teoritis
Untuk menambah referensi, bahan literature atau pustaka, khususnya tentang disiplin belajar dan motivasi belajar.
2.  Manfaat Praktis
Memberikan informasi pada guru pembimbing atau guru bidang studi serta orang tua siswa tentang disiplin belajar yang baik yang akan diterapkan, supaya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar.
D.  Langkah-langkah Penelitian
1.    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Cigeulis Kabupaten Pandeglang Adapun waktu penelitian dilakukan selama bulan Agustus. Alasan penulis menentukan lokasi ini karena dekat dengan tempat tinggal serta mudah dijangkau dengan waktu yang relatif singkat, sehingga memudahkan penyusun untuk mengambil data yang diperlukan.


2.    Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data-data dari dua sumber, yaitu:
1.  Data Primer, merupakan sumber asli yang dapat memberikan data secara langsung dari tangan pertama, baik berbentuk dokumen maupun sebagai peninggalan lain. Dalam hal ini, peneliti memperoleh data secara langsung, mengamati dan mencatat kejadian/ peristiwa melalui observasi (pengamatan), questionnaire (angket) dan dokumentasi.
2.  Data Sekunder, sebagai hasil penggunaan sumber-sumber lain, tidak langsung merupakan dokumen historis yang murni, ditinjau dari kebutuhan penyelidikan. Maka, dalam hal ini peneliti memperoleh data dari data-data yang telah ada dan mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti lebih lanjut, melalui literature atau bibliografi.[4]
3.    Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel
a.    Populasi
“Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain”.[5] Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Negeri Cigeulis  yang berjumlah 215 siswa.
Menurut Dani. K dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, “Sampel adalah sesuatu yang dipergunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar atau bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajariuntuk memperoleh informasi tentang seluruhnya atau percontohan”.[6]
b.   Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Adapun proporsi yang penulis pergunakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.[7] Jadi dari populasi yang berjumlah 120 siswa MI Negeri Cigeulis yang menjadi sample yaitu sebanyak 30 siswa. Cara pengambilan sample itu sendiri dengan menggunakan Random Sampling yaitu dengan mengambil sampel dari populasi yang ada secara acak.
4.    Alat Pengumpu Data
Dalam pelaksanaan pengumpulan data, penulis menggunakan Field Research (penelitian lapangan). Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan observation (pengamatan), questionnaire (angket) dan documentation (dokumentasi).
1.  Observasi Metode
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena-fenomena sosial, dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.[8] Di dalam pengertian psikologik, observasi (pengamatan) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera, baik itu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, maupun rekaman suara.[9] Secara garis besar, dalam penelitian ini peneliti sebagai partisipan, artinya bahwa peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya, sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi situasi tersebut dalam kewajarannya.[10] Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data-data yang sebagaimana peneliti rumuskan dalam rumusan masalah dan segala hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung baik teknis maupun non teknis yang berhubungan dengan manajemen kelas, observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran agama Islam berlangsung pada semua siswa MI Negeri Cigeulis.
2.  Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi pertanyaan tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang diharapkan memberikan respons ini disebut Responden. Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Angket Terbuka dan Angket Tertutup.
a.  Angket Terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya, dalam artian angket yang jawabannya diserahkan sepenuhnya kepada responden. Angket terbuka digunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden
b.  Angket Tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda Conteng (M) pada kolom atau tempat yang sesuai, dalam artian angket yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti.[11]
Dari keterangan diatas, dalam hal ini peneliti memilih angket terbuka sebagai teknik pengumpulan data dengan tujuan agar rumusan masalah dapat terjawab.
3.  Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan sebagai tehnik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb.[12] Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang MI Negeri Cigeulis, yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi-misi dan tujuan, struktur organisasi, keadaan guru dan staf, keadaan siswa-siswi, serta keadaan sarana dan prasarana yang tersedia.
5.    Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa data-data yang diperoleh dari penelitian. Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik. Pemilihan ini tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular yang tidak diwujudkan dalam bentuk angka.[13]
Menganalisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Oleh karena itu setelah data terkumpul harus segera dilakukan analisis karena apabila data tersebut tidak dianalisis data tersebut tidak dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah :
1.  Analisi Deskkriptif.
Analisis deskriptif disini dengan menggunakan 2 metode yaitu deskriptif berdasarkan item soal untuk mengetahui frekuensi jawaban masing – masing altaernatif jawaban dan deskriptif persentase digunakan untuk memberikan gambaran fenomena penelitian yang dihitung berdasarkan tiap sub indikator, indikator, dan variabel yaitu untuk mengungkap disiplin belajar dan motivasi belajar siswa pada saat layanan pembelajaran.
Rumus yang digunakan untuk menghitung deskriptif persentasenya adalah :
NP=
Keterangan :
NP = Nilai dalam persen (%)
R = Skor nyata dicapai siswa
SM = Skor ideal
(Ngalim Purwanto, 2001:102)
Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria persentase untuk ditarik kesimpulan.
Adapun langkah – langkah pembuatan criteria persentase adalah :
a. Mencari persentase maksimal
=
=
=100 %
b. Mencari persentase minimal
=
=
=25%
c. Menghitung rentang persentase
Rentang = Persentase maksimal – Persentase minimal
= 100 % - 25 = 75 %
d. Menentukan banyaknya kriteria
Kriteria dibagi menjadi 5 yaitu jelek, kurang, cukup baik dan sangat baik.
e. Menghitung banyaknya kriteria
=  = = 15 %
f. Membuat tabel kriteria persentase
Tabel 5. Tabel kriteria persentase
Kelas Interval
Kreteria
25,00 % - 39,99 %
40,00 % - 54,99 %
55,00 % - 69,99 %
70,00 % - 84,99 %
85,00 % - 100 %
Jelek
Kurang
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
2.  Analisis Korelasi
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara disiplin dengan motivasi belajar dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dalam hal ini korelasi product momen.



E.     Hipotesis Statistik
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Ho
:
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri Cigeulis tahun pelajaran 2011 / 2012”
Ha
:
Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa pada saat layanan pembelajaran di MI Negeri Cigeulis tahun pelajaran 2011 / 2012”




[1] Abu Ahmadi dan widodo Supriono , Psikologi Belajar(Jakarta: Rineka Cipta,2004),hlm.3
[2] Amin Moh, Pengantar Pendidikan Uslam (Pasuruan: GBI Anggota IKAPI, 1992),hlm. 28
[3] Totok Santoso, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya,1998), hlm. 12
[4] Winarno Surachmad, Op. Cit., 125
[5] Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004), Cet. II, h. 137
[6] Drs. Dani. K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , (Surabaya: Putra Harsa, tth), h. 479.
[7] Suharsimi  Arikunto,  Prosedur  Penelitian  Suatu  Pendekatan  Praktik,  (Jakarta:  PT Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 134
[8] Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1990), 157.
[9] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., 133
[10] S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah (Bandung: Jemmars, 1991), 146.
[11] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),102.
[12] Ibid, 135.
[13] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1990), 94.

Tidak ada komentar: