BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, yang memegang kunci dalam pembangkitan dan
pengembangan daya kreativitas anak itu adalah guru. Seorang guru yang ingin
membangkitkan kreativitas pada anak-anak didiknya, harus terlebih dahulu
berupaya supaya ia sendiri kreatif. Pada umumnya guru yang kreatif itu pernah
dididik oleh orang-orang yang kreatif dalam lingkungan yang mendukungnya.
Kreativitas harus mengubah konsep lama, yang mengatakan bahwa pendidikan itu
suatu sistem, dimana faktor-faktor yang telah terdahulu terkumpul, dipelihara
dan disistimatisasikan.
Oleh karena itu, seorang guru itu perlu mengembangkan kreativitas
sebagai upaya pembaharuan proses pembelajaran di madrasah, maka seorang guru
dipersyaratkan mempunyai pandangan atau pendapat yang positif terhadap
bagaimana menciptakan situasi dan kondisi belajar yang diharapkan. Karena
secara operasionalnya gurulah yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran
di madrasah. Tugas guru memang sangatlah kompleks, sehingga mereka dituntut
untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan.
Guru harus memiliki kemampuan profesional dalam tugasnya dengan menerapkan
konsep teknologi pembelajaran dalam memecahkan masalah-masalah
pendidikan/pembelajaran.[1]
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah itu berupa
komponen sistem instruksional yang telah disusun dalam fungsi desain dan
seleksi, dan dalam pemanfaatan dikombinasikan sehingga menjadi sistem
instruksional yang lengkap. Komponen-komponen tersebut meliputi: pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar atau lingkungan. Namun dari sejumlah
komponen tersebut, yang akan menjadi obyek penelitian adalah sikap guru
terhadap teknologi pembelajaran dan pemanfaatan media atau alat bantu dalam
proses pembelajaran. Karena seorang guru tentunya mempunyai pandangan
tersendiri berdasarkan tanggapan, perasaan, penilaian terhadap teknologi
pembelajaran, serta pemanfaatan media dalam proses pembelajaran.[2]
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu
mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali
terabaikan. Problematika yang dihadapi oleh guru tidak dimanfaatkannya media
dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan,
seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat,
biaya tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu
muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan
masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar
berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis
media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi,
waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media
memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi.[3]
Dalam menyampaikan pesan pendidikan agama diperlukan media
pengajaran. Media pengajaran pendidikan agama adalah perantara/pengantar pesan
guru agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat
diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar
penyampaian pendidikan agama Islam.[4]
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu
mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.[5]
Salah satu upaya seorang guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan
pesan-pesannya. Hal ini diperuntukkan bagi siswa yang belum dapat menerima
pesan yang disampaikan guru, maka penggunaan media sangat dianjurkan. Dengan
demikian penggunaan media untuk menyampaikan pesan pembelajaran akan lebih
dihayati tanpa menimbulkan kesalapahaman bagi keduanya yaitu murid dan guru.
Azar Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian media pengajar dalam
proses belajar mengajar membangkitkan kemajuan dan minat yang baru, bangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis
terhadap siswa.[6]
Prinsip penggunaan media pembelajaran bahwa dalam penggunaan media
siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif serta
harus ikut bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran, merupakan upaya
dalam menimbulkan motivasi dalam bentuk menimbulkan atau menggugah minat siswa
agar mau belajar, mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat kepada
kegiatan belajar mengajar.
Dalam memilih strategi penggunaan media pembelajaran pendidikan agama
di MTs Nurul Amal Cimoyan Pandeglang,
adalah pertama, menentukan jenis media dengan tepat, artinya guru memilih
terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
yang akan diajarkan. Kedua, menetapkan atau memperhitungkan subyek dengan
tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan
tingkat kematangan/kemampuan anak didik. Ketiga, menyajikan media dengan tepat,
artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan
dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada. Keempat, menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat, artinya
kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar digunakan. Tentu tidak setiap
saat atau selama proses mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan
sesuatu dengan media.
Berdasarkan fenomena-fenomena yang peneliti dapati bahwa di
MTs Nurul Amal Cimoyan Pandeglang ini
ada sebagian guru yang belum kreatif dalam penggunaan media pembelajaran.
Misalnya guru belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran atau belum mampu
menyusun rancangan pembelajaran dengan baik, guru terbiasa dengan pola
pembelajaran melalui ceramah, kurangnya pengetahuan keterampilan dan
latihan-latihan yang dapat memacu kreativitas siswa, dan lain sebagainya.
Dengan melihat argumen-argumen tersebut, media pengajaran dapat
membantu guru mempermudah proses memahamkan siswa terhadap materi pelajaran,
serta sarana pembelajaran yang disiapkan guru untuk memfasilitasi para siswanya
belajar, menjadi suatu yang sangat signifikan penyediaannya oleh para guru agar
proses pembelajaran semakin efektif, dan kualitas hasil belajar akan semakin
meningkat. Terkait dengan itu, guru harus kreatif dalam mempersiapkan media dan
sarana pembelajaran, sehingga mampu mengantarkan para siswanya menjadi
manusia-manusia cerdas, kreatif, serta memiliki integritas keberagamaan yang
kuat.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis berupaya
untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan dalam
bentuk skripsi yang berjudul ”Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Penggunaan
Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Kelas
VIII di MTs Nurul Amal Cimoyan kecamatan Picung kabupaten Pandeglang” dengan harapan kajian ini dapat
dipakai bahan pemikiran untuk kegiatan penggunaan media pembelajaran dalam
keberhasilan penyampaian Aqidah Akhlak di lembaga pendidikan tersebut.
B. batasan dan Rumusan Masalah
1.
batasan Masalah
Untuk menghindari keragu-raguan dalam penafsiran yang berbeda maka
penulis perlu memberikan penegasan istilah atau penegetian pada judul skripsi
ini sebagai berikut:
1.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,
atau kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam
pemecahan masalah.[7]
2.
Guru Akidah Akhlak adalah seseorang yang memiliki
usaha sadar mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran Islam guna membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.[8]
3.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar
secara efektif dan efisien.[9]
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa uraian dan latar belakang diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah kreativitas guru Aqidah Akhlak dalam penggunaan media
pembelajaran di MTs Nurul Amal Cimoyan
Pandeglang?
2.
Bagaimanakah
prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Amal Cimoyan
Kecamatan Picung kabupaten Pandeglang ?
3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Nurul Amal
Cimoyan Kecamatan Picung kabupaten Pandeglang ?
C. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah penelitian di atas, maka penulis memberikan penjelasan tujuan
penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kreativitas guru
dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs
Nurul Amal Cimoyan kecamatan Picung kabupaten Pandeglang.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar Aqidah
Akhlak siswa kelas VIII di MTs Nurul
Amal Cimoyan Kecamatan Picung kabupaten Pandeglang.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas VIII di MTs
Nurul Amal Cimoyan Kecamatan Picung kabupaten Pandeglang.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan
penelitian, maka hasil penelitian dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar
siswa melalui berfikir secara kreatif dan kritis dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan masalah pengajaran
yang menggunakan media pembelajaran dan agar guru lebih mudah dalam
menyampaikan materi yaitu secara praktis, efektif dan efisien dalam mencapai
hasil pembelajaran yang maksimal, serta untuk menambah wawasan tentang
penggunaan media pembelajaran.
3. Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan sebagai
bahan acuan dalam rangka memecahkan problematika belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan mutu media pembelajaran dimadrasah. Penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Dapat memberikan alternatif
pemecahan masalah yang dihadapi oleh tenaga pendidik (guru) secara umum dan
sekaligus teman-teman “seprofesi guru”.
b. Dapat menambah pengetahuan dan
informasi bagi penyusun, tenaga pendidik, masyarakat mengenai permasalahan yang
terjadi di dunia pendidikan.
c. Sebagai dokumentasi dan kontribusi
di dalam rujukan problem solving persoalan di dunia pendidikan, khususnya pada
saat guru menggunakan media pembelajaran.
D.
Metode Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu,
yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Dengan demikian,
metode penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan
yang terdapat dalam penelitian”.[10]
Penelitian yang digunakan dalam penyususan skripsi ini, adalah
berbentuk kuantitatif. Dalam pengertian bahwa data penelitian ini berupa
angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka-angka yang dapat
dihitung secara matematika dan dalam penelitian dilakukan dengan mengunakan
rumus-rumus statistic dan Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah metode eksperimen,
penelitian eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat variabel penelitian, dalam
penelitian ini akan dilihat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang
menggunakan metode permainan dengan yang tidak menggunakan metode permainan.
Penelitian dengan metode eksperimen dapat
dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding (control group), tetapi
dalam penelitian eksperimen yang tidak menggunakan kelompok kontrol hasilnya
akan diragukan keabsahannya karena beberapa variabel yang mengancam atau yang
melemahkan validitas penelitian tidak dikontrol, sehingga untuk
menghindarkan masalah tersebut maka penelitian eksperimen kali ini menggunakan
kelompok pembanding (control group). Jadi dalam hal ini penelitian untuk
mencari pengaruh metode permainan yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran akan dipilih dua kelompok yang memiliki ciri-ciri dan sikap yang
sama terhadap suatu metode pembelajaran, pertama kelompok eksperimen dan yang kedua
sebagai kelompok pembanding, sedangkan metode permainan akan diperlakukan hanya
kepada kelas eksperimen. Kedua kelompok tersebut akan diberikan materi yang
sama, yang satu akan diselingi permainan dan yang satu tidak, hasilnya akan dibandingkan
untuk mengetahui apakah stimulus eksperimen memberikan pengaruh atau tidak.
Metode penelitian yang
sekiranya dapat atau cocok untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian yakni untuk
memperoleh gambaran hasil belajar antara siswa yang menggunkan media pembelajaran
dalam pembelajaran aqidah akhlak dengan siswa yang tidak menggunakan media pembelajaran
dalam pembelajaran aqidah akhlak. Untuk itu diambil dua buah sampel, yakni
kelompok siswa yang menggunkan media pembelajaran sebagai kelas eksperimen dan
siswa yang tidak menggunakan media pembelajaran sebagai kelas kontrol. Oleh
karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
atau percobaan.
Untuk mengetahui apakah
ada perbedaan kemampuan antara sebelum dan sesudah percobaan dilakukan,
diadakan tes akhir. Tes ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dari dua
kelompok tersebut, setelah eksperimen dilakukan.
E.
Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang dipakai dalam penulisan skripsi
ini adalah:
BAB I, Pendahuluan. Pada bab ini
akan dikemukakan hal yang sifatnya sebagai pengantar untuk memahami isi skripsi
ini, yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II, Tinjauan Teori. Pada bab ini akan diuraikan teori yang berkaitan dengan kreativitas
guru, yang meliputi: pertama, kreativitas guru. Kedua, media dan kegiatan
belajar mengajar. Ketiga, pemilihan media pembelajaran, dan yang keempat, pendidikan
akidah akhlak, kelima prestasi belajar.
BAB III, Metodologi penelitian. Pada bab ini akan
dibahas tentang waktu dan tempat penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, instrumen penelitian,
teknik analisis data, dan hipotesis penelitian.
BAB IV, Deskripsi Hasil penelitian. Pada bab ini akan
dibahas dan digambarkan tentang data-data serta pembahasan dan analisa data
dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
BAB V, Kesimpulan dan saran. Pada
bab ini akan dibahas tentang penutup yang mencakup kesimpulan akhir penelitian
dan saran-saran dari peneliti terhadap pihak-pihak yang terkait dengan
penelitian.
[1] Nurhinda Bakkidu. Sikap Guru terhadap Teknologi
Pembelajaran Hubungannya dengan Pemanfaatan Media dalam Proses Pembelajaran.
http://index.php/nurhinda bakkidu, diakses 18 Agustus 2011
[2] Ibid, http://index.php/nurhinda bakkidu, diakses 18 Agustus
2011
[3] Hamzah. Profesi
Kependidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 109
[4] Muhaimin. Strategi Belajar(Penerapan Dalam Pembelajaran
Pendidikan Islam. (Surabaya: CV. Citra Media, 1996), hlm. 91
[5] Ardiani Mustikasari. Mengenal Media Pembelajaran.
http://edu-articles.com, diakses 08 Agustus 2011
[6] Azar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003), hlm. 15
[7] Syamsu Yusuf. Landasan
Bimbingan dan Konseling. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 246
[8] Abdul Mujab. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:
Kencana Prenada Media,2006), hlm. 87
[9] Yudhi Munadi. Media Pembelajaran. (Ciputat: Gaung
Persada Press, 2008), hlm. 07
[10] Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi
Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), Cet. II, h. 42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar